Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

MENGENANG WAFATNYA UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHODIJAH AL KUBRO (Wafat 11 Ramadhan tahun 10 Kenabian)

Siti Khodijah adalah istri pertama Rasulullohﷺ. Orang yang pertama kali beriman kepada ALLOH dan kenabian Rasulullahﷺ. Orang yang sangat berjasa bagi dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam. Siti Khodijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullohﷺ hijrah ke Madinah. Khodijah wafat dalam usia 65 tahun. Diantara keistimewaan yang dimiliki sayyidatina Khadijah ialah bahwa Alloh Subhanahu WaTa'ala, mengirim salam kepada beliau, diceritakan bahwa Jibril berkata: wahai kekasih Alloh (Nabi Muhammadﷺ), Khadijah kan datang membawakan kau makanan, jika dia datang kepadamu, maka ucapkanlah salam dari Alloh ta'ala dan salam dariku untuknya. Setelah Nabiﷺ menyampaikan salam Allah dan malaikat jibril, maka Khadijah membalas salam tersebut. (Hadits riwayat Bukhari Muslim). Begitu agung seorang perempuan yang dipilih oleh Alloh ta'ala, perempuan yang luar biasa. Diantaranya lagi perempuan" yang telah dipilih Alloh ialah: 1. Sayyidati

SUAMI DI USIA SENJA

Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan. Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka. Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu. Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi. Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : “Kenapa Bu?” Istrinya menoleh sambil menjawab: “Sandal Ibu tidak ketemu, Pak”. “Ya sudah pakai ini saja”, kata suaminya, sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. Walau agak ragu, sang ist

Tawaran Menggiurkan | Beli 1 dapat 10

Oleh : Didi Junaedi  ‎“Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat ‎amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan ‎kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).” (Q.S. Al-‎An’am: 160)‎ Kemahamurahan Allah terlihat jelas dalam ayat ini. Allah Swt. ‎menjanjikan kepada hamba-Nya yang berbuat baik (amal shalih) akan diberi ‎pahala berupa sepuluh kali lipat dari kebaikan yang dilakukannya. Sedangkan ‎kepada hamba-Nya yang berbuat jahat, Allah akan balas seimbang dengan ‎kejahatan yang dilakukannya.‎ Bagaimana seandainya pernyataan  tersebut dibalik. Seseorang yang ‎berbuat baik hanya mendapat balasan sesuai kebaikan yang dilakukannya, ‎sedangkan seseorang yang berbuat jahat diberi balasan sepuluh kali lipat dari ‎kejahatan yang dikerjakannya. Tentu hal ini akan sangat memberatkan kita ‎semua. Karena, disadari atau tidak, dalam menjalani kehidupan ini, kita lebih ‎banyak berbuat keburukan dan kejahatan daripada kebaikan. Dosa-dosa ki