Dua WNI Terpilih Ikut Haji Tahun 2020







Tahun 2020 ini pemerintah Arab Saudi melarang jamaah haji internasional di tengah pandemi covid-19 jumlah jamaah haji yang ikut tahun ini dibatasi hanya 10000 orang sementara biasanya sekitar 2,5 juta.
Dari 10.000 calon jamaah 70% diantaranya adalah warga dari 160 negara yang bermukim di Arab Saudi dan mereka perlu mendaftar secara online, kemudian disaring oleh Kementrian umroh dan haji Arab Saudi. Sementara 30% lainnya adalah warga Saudi sendiri dan diutamakan adalah tenaga kesehatan dan keamanan yang bekerja menangani pandemi covid-19.
2 WNI terpilih menurut Konsulat Jenderal Indonesia dan KBRI adalah seorang guru sekolah Indonesia di Riyadh dan seorang ibu rumah tangga di Jeddah. Salah seorang diantaranya yaitu Irma Tazkia. Yang saat ini berada di hotel Mekkah mengikuti masa karantina 4 hari yang ditetapkan oleh Kementerian umroh dan haji Arab Saudi bersama dengan warga dari 160 negara yang terpilih melalui sistem pendaftaran daring.
"Saya sangat bersyukur bisa diterima haji tahun ini Masya Allah segala fasilitas service selama karantina bagus sekali. Kita ditempatkan satu kamar satu orang. Makanan selalu diantar, kalau butuh sesuatu tinggal telepon ,"kata Irma melalui suaminya Afnan Firdaus.
"Ada tenaga medis di bawah yang stand by untuk membantu kita. Untuk masalah kesehatan tinggal telepon tenaga medis akan datang." Sambungnya.
"Masya Allah tabarakallah selama karantina di hotel Alhamdulillah semua sangat memuaskan," tuturnya.
Ia menambahkan mereka dibagi per 20 orang yang terdiri dari beberapa negara.
Menurut keterangan dari KBRI Riyadh dan juga Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah ada dua WNI yang terpilih untuk mengikuti haji tahun ini. Seorang lainnya adalah seorang pria di sekolah Indonesia Riyadh.

Berkah dan panggilan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Arab Saudi mengumum kan mereka yang terpilih untuk mengikuti ibadah haji yang sangat terbatas ini pada 22 Juli lalu tanpa ada penjelasan mengapa dipilih atau pun ditolak. bagi Irma yang baru pertama kali ini melakukan ibadah haji, sempat berlinang air mata karena tidak mengira bahwa dirinya bisa terpilih mengikuti Haji ini.
"Semua berkah dan panggilan Allah Subhanahu wa Ta'ala pada saat pandemi virus Corona," kata Irma melalui suaminya.
"Istri saya terus terang matanya berlinang menceritakan bahwa dirinya terpilih jadi calon haji tahun ini sambil berharap saya mengijinkan untuk ikut dan membayar biaya yang dikenakan yang sebenarnya dari awal sudah saya info kan kalau biayanya terlalu tinggi saya tidak siap mengingat kondisi keuangan yang lagi timpang," kata Afnan.

"Yang bikin lebih terharu lagi buat saya ternyata haji kali ini gratis padahal dari awal sempak tersiar info bahwa kisaran biaya haji antara 7.000 real sampai 13 ribu real atau 20.000.000,00 sampai 50.000.000,00. Tergantung pada fasilitas yang dipilih," tambah afnan yang bekerja di konsulat jenderal indonesia di jeddah.
Dan ternyata tidak dipungut biaya apapun bahkan test swab pun tidak dipungut biaya bisa terpilih atau tidak semua murni keberuntungan karena dari awal sudah di infokan kalau haji tahun ini benar-benar terbatas dan diutamakan kepada tenaga medis dan tenaga keamanan di Saudi yang telah berjuang melawan Covid-19. Jadi, sebenarnya istri saya iseng-iseng saja untuk daftar begitu juga kebanyakan orang karena menyadari presentasi terpilih begitu kecil tutupnya.
Protokol kesehatan bagi para jamaah haji terpilih itu adalah karantina empat hari di hotel sebelum wukuf di arofah yang merupakan salah satu ritual ibadah haji pada hari kamis 30 juli, dan 7 hari karantina mandiri setelah selesai haji.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENANG WAFATNYA UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHODIJAH AL KUBRO (Wafat 11 Ramadhan tahun 10 Kenabian)

Menghapus Tulisan pada Ijazah dengan Tinta Snowman Drawing Pens

Sekilas info tentang HARAM MAKAH 🕌🕋🕌