Bersahabat dengan Al-Qur’an

Oleh : Didi Junaedi 

"Bacalah!"
"Bacalah!"
"Bacalah!"

Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang ‎‎(pada hari kiamat) untuk memberikan syafa’at kepada para “sahabat”-‎nya.”  (HR. Muslim) ‎

Jika kita ingin mengetahui kepribadian seseorang, maka lihatlah ‎dengan siapa dia bersahabat. Karena persahabatan sangat besar pengaruhnya ‎terhadap diri seseorang. Bahkan, persahabatan ini akan membentuk karakter ‎dan kepribadian seseorang.‎

‎‘Ali Ibn Abi Thalib (karramallahu wajhah) menyatakan, “Jangan engkau ‎tanya tentang seseorang, tanyalah tentang temannya, karena setiap orang itu ‎akan meneladani temannya.”‎

Pernyataan ‘Ali Ibn Abi Thalib r.a. tersebut menunjukkan bahwa jika ‎kita ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya pribadi seseorang itu, maka ‎cara yang paling efektif adalah dengan melihat serta memperhatikan siapa ‎teman-temannya. Pergaulan atau pertemanan itu bisa menjadi parameter ‎kepribadian seseorang. Teman yang baik akan sangat mempengaruhi ‎seseorang untuk menjadi baik. Pun begitu halnya dengan teman yang buruk. ‎Ia akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi buruk pula. ‎

Nabi Muhammad Saw. pernah membuat sebuah perumpamaan tentang ‎hakekat pegaulan atau pertemanan ini dengan sabdanya, “Perumpamaan ‎teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi ‎dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu ‎minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun ‎tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, ‎bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau ‎tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).‎

Apa yang disampaikan Rasulullah Saw. dan juga Ali Ibn Abi Thalib r.a. ‎patut menjadi perhatian kita bersama. Untuk bisa menjadi orang baik, salah ‎satu cara yang harus kita lakukan adalah bersahabat dengan yang baik. ‎Karena, persahabatan tersebut akan mempengaruhi sikap, perilaku serta ‎kepribadian kita.‎

Kutipan hadis di awal tulisan ini menunjukkan bahwa ketika kita ‎bersahabat dengan al-Qur’an, baik dengan cara membaca (tadarrus), ‎memahami, mengkaji, juga mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di ‎dalamnya, maka kelak, al-Qur’an akan hadir menjadi penolong bagi para ‎sahabatnya ketika di dunia.‎

Bersahabat dengan al-Qur’an ketika di dunia, akan menghadirkan ‎keberkahan hidup bagi kita. Karena, melalui kedekatan yang intens, ‎komunikasi yang terjalin dengan baik, maka kita akan memperoleh berlimpah ‎kebaikan dan berlapis keberkahan.‎

Ketika kita menjaga hubungan dengan al-Qur’an secara baik, maka al-‎Qur’an pun akan menjaga kita. Ketika kita hayati makna serta nilai ajaran ‎yang terkandung di dalam al-Qur’an, maka kita akan lebih hati-hati dalam ‎menjalani hidup dan kehidupan ini. Karena, di dalam al-Qur’an banyak pesan ‎moral yang disampaikan Allah Swt. melalui ribuan ayat-Nya yang terhampar ‎begitu luasnya.‎

Pesan-pesan yang disampaikan Allah Swt. melalui ayat-ayat al-Qur’an ‎itu bertujuan untuk memberikan petunjuk (hudan, guidance) kepada manusia ‎agar dapat menempuh jalan kebahagiaan dunia-akhirat (al-sa’adah fi al-‎daarain). Dengan demikian, bersahabat dengan al-Qur’an artinya, bersahabat ‎dengan petunjuk yang akan membawa kita pada kebahagiaan dunia-akhirat.‎

Sungguh, betapa mulianya manusia yang bersahabat dengan al-‎Qur’an. Ketika ia membacanya saja, tanpa mengetahui artinya, sudah ‎mendapat limpahan pahala. Karena membaca al-Qur’an dinilai sebagai sebuah ‎ibadah yang tinggi nilainya. Huruf demi huruf yang kita baca, akan berbalas ‎kebaikan. Satu huruf al-Qur’an yang kita baca, akan berbalas sepuluh ‎kebaikan. Sekali lagi, sungguh betapa mulianya bersahabat dengan al-Qur’an.‎

Bersahabat dengan al-Qur’an akan melahirkan ketenangan batin, ‎ketenteraman jiwa, kedamaian hati, turunnya rahmat Allah, serta disebut-‎sebut Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. Hal ini sebagaimana ‎disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, “Tidaklah berkumpul ‎suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca ‎kitab Allah, saling mengajarkannya sesama mereka, kecuali diturunkan kepada ‎mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat akan mengerumuni ‎mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ‎ada di sisiNya.”‎

Tidak ada persahabatan yang lebih indah, lebih mulia, selain ‎persahabatan dengan al-Qur’an.‎

So, mari bersahabat dengan al-Qur’an.‎


‎*   Ruang Inspirasi, Qabla Sahur, Kamis, 30 Maret 2023.

Komentar

  1. Bersahabat dengan cara membaca Alquran setiap hari

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung

Postingan populer dari blog ini

MENGENANG WAFATNYA UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHODIJAH AL KUBRO (Wafat 11 Ramadhan tahun 10 Kenabian)

Menghapus Tulisan pada Ijazah dengan Tinta Snowman Drawing Pens

Sekilas info tentang HARAM MAKAH 🕌🕋🕌